Puisi : Mentawai

www.kinamariz.com
Bencana Mentawai -Image Source Youtube.com
benderaku naik setengah tiang
lagi.
bumi melepas amuk
hingga sunyi datang kembali
hujamkan derita
lara tak berkesudahan sepanjang tahun
adalah petanda
kemelaratan kami

dia adalah rimba
yang hijaunya kering
dia adalah sungai
yang alirnya darah
dia adalah angin
yang tertelan badai
dia adalah mentawai
Mentawai!!!
Mentawai!!!
Mentawai!!!
yang kehilangan nyawa!!!

Tarrr..
Iiwa-jiwa terbang dan raga remuk redam
rumah-rumah saling tikam
pohon-pohon membenam
bumi gonjang-ganjing
seperti lelehan liur anjing lapar
Taaarr…
darah memancar dari onggokan daging, tulang, dan bola mata
lelehkan airmata yang berubah menjadi api
menjadi saksi atas kezaliman alam
bencana lumat nyawa, harta, dan tahta
lantas, aku mencari-cari
sepenggal cahaya
yang kunamai Dia, Tuhan…

Oh…
betapa gampangnya kami mengeja namaNya
setelah bibir rompang dan hati gersang
dari kesejukan iman yang lama hilang
meratap-ratap
melolong-lolong
sedang pandang jauh terasing
pada ingatan.

Taaaarrr..
Mentawai mengapung dalam panik
Aku dan presidenku bercengkrama
Dalam tangis mentawai
Dalam rindu mentawai
Dalam kotak amal mentawai
Dalam partisipasi mentawai
Mentawai...
Mentawai…
Mentawai…
www.kinamariz.com
Visualisasi Puisi, Rabu 15/12/2010
www.kinamariz.com
Sakinah (kemeja putih sudut kanan), sebagai Asisten Sutradara, penari, dan Pembaca Puisi Ini
www.kinamariz.com
Usai pementasan, para pemain, crew, foto santai di pelataran Taman Budaya Medan
www.kinamariz.com
Panggung Visualisasi Puisi -Image Source : yosiiabdiantindaon.blogspot.com-
**Ditampilkan dalam atraksi Visualisasi puisi bersama tim Teater Anak Negeri (TAN) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Medan. Digelar untuk Umum di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara, Rabu, 15 Desember 2010

(Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz)

1 comment

  1. Silahkan untuk berkomentar, namun ingat ya link hidup tidak diperkenankan diletak sembarangan di sini. Insya Allah saya siap kok blog walking tanpa harus nempel-nempel backlink. Ok. Thanks

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital