Resensi Buku: Diari Hara - Catatan Harian Cowok Cupu

www.kinamariz.com
Diari Hara karya Nana Sitompul
#SakinahMenulis-                                      RESENSI BUKU
  • Judul     : Diari Hara - Catatan Harian Cowok Cupu
  • Penulis  : Nana Sitompul
  • Terbit     : Jakarta, 2014
  • Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
  • Tebal     : 20 cm, 232 hlm
  • Kategori : Teenlit
Mimpi Yang Berawal dari Catatan Harian
Menulis diari atau catatan harian adalah kegiatan personal yang sangat mudah dikerjakan, sekaligus mengasyikkan bagi sebagian orang. Saat menulis diari, kita tidak perlu taat pada aturan kebahasaan, kita bebas mengekspresikan apa yang terlintas di benak kita tanpa khawatir orang lain akan suka atau tidak dengan apa yang kita tulis. Satu hal yang menjadi prinsip diari, yakni sifatnya yang sangat personal. Menulis diari, seperti halnya mengabadikan rasa dan peristiwa. Tidak jarang, ketika seseorang menulis diarinya seluruh emosi dan pikirannya ikut tumpah dalam kata-kata. Walhasil, diari bermakna sebagai otobigrafi sederhana yang menunjukkan perjalanan hidup penulisnya. Namun siapa sangka, sebuah diari bahkan bisa menjadi jalan bagi seseorang untuk menunjukkan masa depannya.

Hal inilah yang terjadi pada Hara Farhan Panggabean, atau yang dipanggil Hara. Lelaki remaja yang merasa tidak beken karena tidak jago matematika ini ternyata punya hobi unik, menulis catatan harian. Hobi yang oleh banyak orang dianggap kuno, lebay, dan feminim untuk disukai seorang remaja bergender laki-laki. Tentu saja bagi Hara, diarinya adalah rahasia besar. Sesuatu yang hanya boleh diketahui oleh dirinya sendiri dan tidak seorang pun bisa menyentuhnya.

Berawal dari sifat pemalu dan karakternya yang susah bicara banyak, Hara diarahkan dokter keluarganya untuk menuliskan apa yang dia rasakan ke dalam sebuah buku catatan. Buku itu nantinya yang menjadi teman imajinasi Hara untuk meluapkan perasaannya. Hara beranggapan bahwa buku diari adalah jurnal pribadinya yang biasa saja. Tak pernah terpikir olehnya bahwa sebuah catatan harian, ternyata bisa menunjukkan takdir dan impiannya di masa mendatang.

Kejadiannya berawal dari upacara kenaikan kelas. Hara, si siswa cupu (culun punya) yang nyaris tanpa reputasi di sekolahnya, harus duduk semeja dengan jagoan matematika, Nana. Sama seperti Hara, ternyata Nana juga dikucilkan teman-temannya karena tingkahnya yang pendiam dan dicap tidak gaul oleh teman-temannya di sekolah. Perbedaannya adalah Nana berasal dari keluarga miskin, sedangkan Hara anak salah satu donatur terbanyak di sekolahnya yang memang didominasi oleh golongan 'The Haves'.

Pertemanan Hara dengan Nana malah jadi semakin rumit, sebab Mami Hara tanpa sengaja menjadikan Nana guru privat bagi Hara. Di satu sisi, Hara tidak tahu bagaimana caranya berteman dengan gadis secerdas Nana. Di sisi lain, Hara butuh Nana untuk belajar dengan kemampuan otaknya yang pas-pasan. Matematika dan segala macam pelajaran yang berkaitan dengan angka, membuat Hara frustasi. Ditambah lagi, yang sering dijadikan standar kecerdasan seseorang adalah kemampuannya di bidang hitung-menghitung. Di level ini, Hara menyerah dan lebih memilih untuk curhat ke diarinya.

Kemunculan tokoh Sissy, gadis pindahan asal Kanada yang cantiknya mirip Scarlett Johansson mengubah ekspektasi Hara. Hara benar-benar jatuh cinta pada Sissy dan berjuang setengah mati untuk terlihat keren di hadapannya. Masalahnya, Hara bukan satu-satunya lelaki yang jatuh cinta pada Sissy. Ada Ramon, si Mr. Perfect yang juga mengincar Sissy. Akhirnya, Hara pun meminta bantuan Nana agar makin bersemangat mengajarinya. Tanpa disadari, kedekatan Hara dan Nana menimbulkan sesuatu yang lain. Nana telah membantu Hara menemukan kekuatannya, menjadi penulis. Bukan memaksakan sisi lemahnya yang tidak jago matematika.

Diari Hara, menyajikan lika-liku kehidupan remaja dari sudut tentang status sosial yang berbeda. Di dalamnya terdapat nilai-nilai persahabatan yang kental dan keteguhan hati untuk menggapai tujuan. Novel teenlit ini mengajak pembaca untuk merenungi hal-hal yang selama ini tampak sederhana, namun ternyata punya arti penting dalam hidup.
www.kinamariz.com
Nana Sitompul author's of Diari Hara -Image Source Goodreads Profile-
Sebuah catatan harian adalah catatan kehidupan seseorang. Saat seseorang menuliskan masalahnya ke dalam diari, secara tidak sadar saat itu pulalah dia menuliskan solusinya. Bukankah suatu jawaban kadang tergeletak begitu saja di dalam sebuah pertanyaan? Yang membikin sulit adalah sejauh mana mata batin kita membacanya. Nana Sitompul (wanita penulis asal Medan ini), kiranya berhasil menuliskan pesan-pesan tersirat ini dalam novelnya.

Diari Hara asyik untuk dibaca sebagai teenlit. Gaya bertuturnya yang simpel dan ceriwis membawa kita merasa seperti mengintip sebuah diari remaja yang seru dan lucu. Kalimat-kalimatnya pendek dan tegas. Kalau pun si penulis Nana Sitompul memakai beberapa metafor untuk memperindah gaya bahasanya, metafor itu tidak terlalu kentara sebab pembaca terlalu tidak sabar untuk segera menuntaskan bacaannya. Konfliknya berjalan maju dan mengalir, membuat pembaca ikut merasakan perasaan si tokoh aku, Hara sebagai tokoh utama.

Bagi yang hobi menulis diari, seperti Hara, tidak ada salahnya mengoleksi Teenlit ini. Selain mengajak kita masuk ke dalam cerita indahnya masa-masa SMA, buku ini juga menginspirasi siapa saja untuk mendokumentasikan peristiwa hidup dengan menulis catatan harian. Untuk yang pernah bermimpi menjadi penulis, mungkin bisa memulainya dengan mengisi catatan harian, seperti yang dilakukan Hara.

KSI-Medan, April 2014
Ditulis oleh Sakinah Annisa Mariz

1 comment

  1. Silahkan untuk berkomentar, namun ingat ya link hidup tidak diperkenankan diletak sembarangan di sini. Insya Allah saya siap kok blog walking tanpa harus nempel-nempel backlink. Ok. Thanks

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital