NASKAH DRAMA : INOVASI DESA

KIM DUKUNG DESAKU MAJU BERINOVASI

#SakinahMenulis


SINOPSIS
Najib adalah lulusan Sarjana Ekonomi di Desanya. Empat tahun kuliah di kota, kini Najib, putra semata wayang Mak Nyunyun harus kembali ke desa membantu Emaknya bertani. Dipaksa pulang ke desa padahal sudah jadi Sarjana, tentu membuat Najib kecewa. Najib kesal dan mengadu pada tetangganya, Wak Jon yang ternyata Anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di desanya. Dari Wak Jon, Najib jadi tahu bahwa desanya kini sudah banyak berubah dan berinovasi. Kehadiran KIM di desanya, mengubah cara pandang Najib. Dibantu Wak Jon dan rekan KIM, Najib pun berhasil membangun sebuah perusahaan rintisan (Startup) untuk para petani memasarkan hasil pertaniannya. Akhirnya, Najib bisa hidup mapan di desa tanpa harus kerja kantoran.

PARA PEMAIN :
  1. Najib
  2. Mak Nyunyun
  3. Wak Jon
- ADEGAN 1 -
Pagi dibuka dengan suara Mak Nyunyun mengomel di telepon. Sudah berhari-hari sejak wisuda Najib, anaknya itu masih betah di kota. Najib tak mau pulang ke desa, meski Emaknya berulang kali berkata rindu. Tekadnya sudah bulat, Najib tak mau pulang sebelum sukses di rantau orang.

Mak Nyunyun : Najib… Oo Najib, (sambil Video Call dengan Anaknya) duhai putra semata wayang, pagi petang Emak terbayang. Bilakah anakku pulang? Tak usah pun membawa uang, asalkan hati Mak tenang. Najib.. Oo Najib.

Najib            : Apo Mak? Emak ini, baru sebentar aku merantau sudah disuruh pulang. Nanti sudah pulang, Mak sebut pula aku pengangguran. Sabar lah mak. Biar kurasakan dulu pahitnya jadi anak rantau. Nanti kalau sudah sukses aku, kukirim Mak duit yang banyak. Biar tak usah lagi Mak ke ladang.

Mak Nyunyun : Tak usah banyak alasan. Kau pulang sekarang atau Mak yang ke sana. Mak tunggu hari ini juga, kau harus sampai ke kampung. Titik! (Langsung menutup telepon). 

Najib : Alahmaak! (Telepon terputus. Tut. Tut. Tut.)


- ADEGAN 2 -
Mak Nyunyun duduk berkipas memandangi Handphonenya. Mendengar suara ribut-ribut, Wak Jon tetangganya keluar dari rumah dengan menenteng laptopnya, dia menghampiri Mak Nyunyun.

Wak Jon : Hah, kenapa lagi? Saban hari merepet terus kau kudengar. (sambil duduk di sebelah Mak Nyunnyun).

Mak Nyunyun : Itulah Wak, si Najib. Sudah tamat, kuliah. Malu dia pulang ke desa. Padahal di kota pun belum tentu ada kerjanya. Mending di sini dia ikut aku ke ladang. Jelas hasilnya. (menghela nafas)

Wak Jon : Kau pun menyuruh dia pulang mendadak tanpa penjelasan. Seharusnya kau kasih tahu sama dia, kalau desa yang dulu bukanlah yang sekarang. Dulu masih lugu sekarang semakin maju. (sambil berdendang)

Mak Nyunyun : Iya Wak, nanti kalau pulang dia Wak ajaklah dia ikut ke kumpulan Wak Jon itu, apa namanya? KIM ya Wak? Biar tahu dia. Dipikirnya apa kali apa kita ini. (menggerutu)

Wak Jon : Hah, bisa-bisa-bisa. KIM itu kepanjangan dari Komunitas Informasi Masyarakat. Semua kita pun boleh bergabung. Apalagi anakmu sudah Sarjana, melek teknologi, makin mantap nanti bantu jalankan program-program kita. (menyahut antusias sambil mengangkat laptopnya)

Mak Nyunyun : Pas betul Wak, ajak lah anakku Wak. Siapa tahu ada yang bisa dikerjakannya di sini. Jadi tak asyik mau ke kota saja dia. (menggerutu)

Wak Jon : Cocok, bungkus. Nah, tunggu dulu. Biar kuemailkan dulu rencana kegiatan kita Minggu ini. Rajin-rajin di baca info di grup WA itu ya. (lalu membuka laptopnya dan serius mengetik)

- ADEGAN 3 -
Mak Nyunyun sedang menampi beras, Wak Jon sibuk dengan laptopnya, tiba-tiba Najib sampai di depan rumah dengan kopernya.

Najib : Assalamualaikum. Mak, Najib pulang! (sambil menyalami Emak dan Wak Jon)

Mak Nyunyun   : Waalaikumsalam. Heh, cepatnya kau sampai? (terheran)

Najib : Bah, Emak ni. Macam dah lupa. Apa lagi diperlama? Jalan sekarang dah mulus, ada jalan raya, ada jalan tol. Beli karcis atau naik ojol, tak sampai berbuah pohon jengkol, Najib dah tiba di desa tercinta.

Mak Nyunyun : (geleng-geleng kepala sambil membawa koper Najib masuk)

Wak Jon : Halah, banyaklah lagu kau Jib. Daripada berdiri, mending sini kau bantu Wak ketikkan dulu undangan ini. (menyodorkan laptopnya)

Najib : Amboi, Wak Jon pun sekarang dah bermain laptop. Apa Wak kerjakan nih? (berdecak heran)

Wak Jon : Inilah, wak dan teman-teman KIM sedang buat kegiatan belajar internet. Kau tahu kan sekarang di kantor kepala desa sudah ada Wifi.

Najib : Wifi? Tahu rupanya Wak Jon Wifi itu apa? (meledek)

Wak Jon : Hei, hei. Yang kau pikirnya kami di desa ini tak tahu apa-apa. Kami ini sudah sering dapat pelatihan IT dari Dinas Kominfo. (bangga) Jadi Jib, sekarang ini Wak dan kawan-kawan sedang kembangkan cara biar hasil pertanian di desa kita bisa dibeli orang dari luar. Wak sudah kirim banyak email, tapi baru sedikit kawan-kawan Wak yang membalasnya.

Najib : Wow, kalau gitu kawan-kawan Wak pun sudah tahu pakai email? (mangut-mangut)

Wak Jon : Akh, kau ini. Jangan sepele ya. Walaupun kami banyak yang tua-tua, tapi kami mau belajar dengan anak muda. Itulah maka senang hati Wak punya kumpulan KIM. Jadi bisa tukar informasi kami, bukan hanya dengan kawan satu desa, tapi dengan desa lain juga bisa terkoneksi, Jib! 

Najib : Seru ya wak, ikutlah Najib sekali wak. Mana tahu dari sana bisa dapat ide ini. (mengharap)

Wak Jon : Ya sudah, nanti malam lepas Isya kita kumpul di Kantor Kepala Desa ya. Kalau ada Laptopmu bawa. Nanti Wak bagi Password Wifinya. Gratis.

Najib : Mantap Wak. Makasih Wak. (berjalan ke rumah, meninggalkan panggung)

- ADEGAN 4 -
Mak Nyunyun masuk dengan busana mewah sambil bertelepon ria, Najib datang dengan penampilan barunya. Kini dia sudah jadi pengusaha muda yang sukses dengan Startup yang dirintisnya. Wak Jon yang sibuk membawa tumpukan berkas di tangannya.

Wak Jon : Alhamdulillah ya Jib. Tak Wak sangka kepulanganmu membawa berkah ke desa kita. Belum pernah Wak dapat pesanan jagung di desa kita segini banyaknya.

Najib : Syukurlah Wak. Sekarang pakai aplikasi saja sudah bisa Wak dapat pesanan kan? Tak lagi Wak kirim-kirim email. Lama. Untunglah dulu Wak ajak aku di KIM, jadi ada kawanku bertanya. Bisa kurampungkan Startupku ini Wak. (tersenyum merangkul)

Wak Jon : Betul Jib. Terpenting, selalu kau ingat kalau desa itu sumber daya. Tak usah jauh kau mencari ke kota. Apa yang ada di desa, kita berdayakan. Untuk itulah kita ini bergotong-royong membangun desa.

Mak Nyunyun : (Mendadak nyeletuk) Betul kan wak. Karena informasi itu ada untuk dibagi, jadi jangan kenyang sendiri!

Wak Jon, Mak Nyunyun, Najib : Yuk gabung dengan Kelompok Informasi Masyarakat di desamu. Desa Berinovasi, karena KIM berkontribusi! (teriak penutup)


- SELESAI -


Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz

1 comment

  1. Terima kasih sudah mampir. Naskah Drama ini saya tulis ketika banyak teman yang membutuhkan naskah-naskah bertema desa yang biasanya dipakai untuk mementaskan drama edukatif atau bersifat sosialisasi. Kali ini saya ambil tema Inovasi Desa yang biasanya diperlombakan oleh Kelompok Inovasi Masyarakat binaan Kominfo. Semoga bermanfaat

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital