#SakinahMenulis-Ini kali kedua saya menjadi pengisi materi di kegiatan Organisasi Kampus STIE IBMI, yang berada di Jalan Perniagaan Baru No.33A-49A, Kesawan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20111. STIE IBMI adalah kepanjangan dari (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Institut Bisnis Manajemen Internasional), merupakan salah satu Kampus Swasta di Medan dengan Jurusan Manajemen dan Akuntansi.
Kampus STIE IBMI Medan ini memiliki organisasi keislaman yaitu Ikatan Mahasiswa Muslim Indonesia (IMMI). Terbentuknya IMMI ini saya tahu persis, sebab dari awal proses rekrutment (pengkaderan awal) yaitu di tahun 2011, saya diminta mengisi materi Creative Writing oleh sahabat saya Hanif Fathur Rosyad (sekarang jadi Owner Pancake Durian Medan), pendiri IMMI. Alhamdulillah, 8 tahun kemudian (tahun 2019) saya masih dapat bersama-sama IMMI, melihat bagaimana regenerasi itu terus tumbuh dan berkembang. Hadir mengikuti kegiatan ini Ketua Umum IMMI 2019 M Ismail Mahfur, Ketua Panitia Study Camp IMMI Syaiful Bahri, Ketua BEM Kampus STIE IBMI Michael Fauzy Siahaan dan jajarannya, serta para alumni STIE IBMI.
www.kinamariz.com
Saya (tampak punggung) sedang rapat materi Bersama Hanif di Study Camp IMMI 2011
|
www.kinamariz.com
Saya pemateri Study Camp IMMI 2011 (outdoor)
|
www.kinamariz.com
Saya (tampak punggung) hijab biru, sedang perkenalan dengan adik mahasiswa di Study Camp IMMI 2019
Foto taken by Augita
|
www.kinamariz.com
Saya membuka perkenalan dengan adik mahasiswa di Study Camp IMMI 2019
Foto taken by Augita
|
Demikian saya bertanya kepada adik-adik mahasiswa. Jawabannya beragam, mulai dari karena ingin eksis di Organisasi, supaya tidak malu-malu saat presentase di depan kelas, ingin jadi MC/Presenter, dan lain-lain. Namun kalau boleh dikerucutkan, bahwa persoalan keterampilan Public Speaking atau kemampuan berbicara di depan umum ini lebih kepada tuntutan zaman. Benar, tidak menurutmu?
www.kinamariz.com
Saya membawakan materi di Study Camp IMMI 2019
Foto taken by Augita
|
Apa saja pekerjaan yang membutuhkan keterampilan Public Speaking?
Saya menilai, semua pekerjaan yang melibatkan orang lain, mestilah membutuhkan keterampilan berkomunikasi tergantung porsi dan tujuannya. Seperti misalnya Ulama/Ustadz, Pengkhotbah/Penceramah Agama, MC, Presenter, Politisi, Reporter Berita, Pejabat, Akademisi, Professional, serta pegiat di Sosial Media wajib memilikinya. Keterampilan ini perlu dipelajari sejak dini dan dipersiapkan sebaik-baiknya karena kesempatan bisa datang kapan saja tanpa menunggu kita siap atau tidak.
www.kinamariz.com
Saya lagi megang ToA nih di Study Camp IMMI 2019
Foto taken by Augita
|
Bagaimana dengan Menulis?
"Menulis adalah bekerja untuk keabadian," kata Pramoedya Ananta Toer. Saya percaya hal ini karena hanya orang-orang besarlah yang mau mengabadikan hidupnya. Menulis menjadi keterampilan yang 'hidup' apabila ada pembacanya. Demikian pula nasibnya kata-kata yang dituliskan, jika tidak diletakkan di ruang yang tepat, maka tidak akan ada yang membacanya. Salurannya salah satu adalah Blog. Ya, Blog yang saya isi dengan tulisan ini adalah cara untuk berjumpa dengan pembaca setia saya. Mereka mendengarkan apa yang saya katakan melalui kata, merasakan apa yang saya ceritakan, hingga dapat mengambil manfaat dari apa yang dituliskan. Namun sekali llagi, mungkinkah kerja keabadian itu terwujud tanpa latihan?
www.kinamariz.com
Saya membawakan materi di Study Camp IMMI 2019
Foto taken by Augita
|
"Teruslah berbuat, hingga suatu hari nanti Engkau mendapati hasil. Jangan ragu berguru pada siapapun, bertanya selagi bisa dan berkembanglah meski iklim tak bersahabat. Pada akhirnya, hasil tak mengkhianati proses,"~Sakinah Menulis
Terima kasih sudah mampir dan berbagi komentar di blog saya. Blog Walking siap meluncur :)
ReplyDeleteMasyaallah pengalaman luarbiasa 💪 semoga ilmu yang disalurkan menjadi dorongan untuk terus maju dan berani
ReplyDeleteAmin yra. Terima kasih doanya. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, salam literasi.
ReplyDeleteMaju terus IMMI Medan..
ReplyDelete