Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Pergi Liburan, Sketsa Perjalanan Impianku

 

#SakinahMenulis-Berangkat tualang ke Jawa Timur adalah cita-cita terbesarku bersama suami sejak kami menikah di awal tahun 2016 lalu. Maklum, suamiku lahir dan tumbuh di Desa Macanan, satu dari 22 desa yang berada di Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, provinsi Jawa Timur. Masa kecil suamiku ada di desa yang berada di kawasan pegunungan ini. Dikelilingi hutan pohon Jati, ladang tebu dan ketela, hingga jalan yang licin terjal bersisian dengan tebing-tebing curam, semua itu jadi kerinduan tersendiri baginya. Terlebih saat usia remaja, suamiku harus menghadapi takdir bahwa kedua Orangtuanya meninggal berurutan. Dimulai dari kehilangan Bapak di usia SD, kemudian Ibu di usia SMP, hingga akhirnya saat usia SMA suami dibawa pindah oleh Orangtua Angkatnya ke Kota Medan, provinsi Sumatra Utara. Di Medan inilah suamiku mulai menata hidupnya untuk berkuliah, bekerja, hingga menikah denganku sampai hidup mapan dan menetap di kota ini. Maka ketika mendengar nama "Nganjuk", suamiku selalu tergetar untuk "pulang". Tak sekedar menyambangi pusara Bapak dan Ibu, namun menjahit kembali ingatan masa kecilnya yang berharga bersama keluarga.
 
Berangkat ke Jawa bagi kami adalah perjalanan lengkap, meski saudara-saudari suamiku tak berada di sini. Suamiku anak paling kecil dari 3 bersaudara. Mbaknya tinggal di Kota Batam, provinsi Kepulauan Riau, sedangkan Masnya tinggal di Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ketiga bersaudara ini hidup terpisah di provinsi dan pulau yang berbeda, sehingga Nganjuk menjadi peta yang siap membawa ketiganya pulang.
 
Meski kami selalu memikirkan bagaimana caranya untuk bisa pulang ke Nganjuk, namun kenyataannya tahun demi tahun berlalu begitu saja. Tanpa disadari, rencana perjalanan yang kami tulis sedemikian rapi, nyaris tak pernah diungkit. Bukan kami tak rindu, bukan kami tak berupaya, tetapi memang tak berdaya dari segi finansial, waktu dan tenaga. Di awal kami menikah, kami sudah disibukkan dengan cicilan KPR Rumah, biaya hidup, keperluan ini-itu, sampai-sampai satu kantong yang harusnya disisihkan untuk mudik, harus dicubit sedikit-sedikit isinya karena keperluan lain yang lebih mendesak.
 

Kemudian di tahun ke-5 pernikahan kami, anak pertama kami hadir. Kerinduan membawa anak untuk melihat kampung halaman "Ebes" (demikian suamiku ingin dipanggil menyebut dirinya sebagai Ayah), terus semakin membuncah hingga melalui tahun 2022. Kerinduan panjang itu kemudian dibenturkan lagi dengan takdir yang amat sangat mengejutkan dan menyedihkan. Di penghujung tahun 2022, tepatnya awal bulan November, suamiku meninggal dunia di usia ke-38 tahun. Berserakan sudah segala rencana, cita-cita, dan tujuan yang sudah kami persiapkan. Lembaran catatan impian yang sejak 7 tahun lalu kami tulisi penuh sukacita, menjadi nyala harapan yang teramat jauh untuk direngkuh. Tinggallah di sini aku dan bayiku yang di penghujung tahun 2023 ini hampir berusia 2 tahun.
 
Takdir yang tak dapat diraih, tak bisa memadamkan impian besarku. Meski keadaan keluargaku sudah pontang-panting karena tiada suami, namun aku tidak menyerah untuk mewujudkan perjalanan impian kami bersama anakku Adib. Untuk itu, aku merasa akan ada banyak sekali hal yang perlu kupersiapkan.
 
Hal-Hal Penting yang Kupersiapkan Sebelum Pergi Liburan
 
Setiap kali berpikir tentang liburan, pasti yang terpikir adalah biayanya berapa, ongkosnya bagaimana, budgetnya sampai dimana, uangnya dari mana. Tentu saja, uang adalah faktor penentu terbesar saat bepergian. Namun mengumpulkan banyak uang bukanlah satu-satunya hal untuk bisa berlibur dengan tenang. Perlu ada persiapan yang lebih matang dan terencana agar waktu dan biaya yang dihabiskan untuk bersenang-senang, tidak terbuang sia-sia.
 

1. Menyesuaikan Target dan Budget
Hal utama sebelum berkhayal untuk liburan adalah menyesuaikan keinginan dengan dana yang dimiliki. Jangan sampai di tengah jalan, mendadak kehabisan uang atau terpaksa berhutang untuk bisa pulang. Poin penting dari menyesuaikan target dan budget adalah :
- Mencari tahu moda transportasi apa yang akan digunakan selama bepergian.
- Mencari tahu biaya perjalanan yang dihabiskan untuk pulang-pergi (contoh : Apakah harga tiket pesawat saat tanggal bepergian lebih murah jika dipesan jauh hari? atau Apakah tiket pulang-pergi bisa dipesan sekaligus untuk mendapatkan potongan harga?)
 - Mencari tahu akomodasi apa yang akan digunakan selama berlibur. (contoh : Sudah punya gambaran dimana akan menginap. Apakah ada kemungkinan bermalam di perjalanan untuk memangkas biaya hotel? Atau apakah lebih hemat menginap di rumah teman atau kerabat dibanding memesan hotel?)
- Menentukan durasi perjalanan. (contoh : Menghitung hari dan malam yang akan dilalui. Banyak orang memilih bepergian di hari libur atau cuti kerja, karena itu durasi bepergian akan berdampak pada besaran biaya yang dikeluarkan)
 
2. Membuat Itinerary Perjalanan
Mungkin perjalanan yang tak direncanakan akan terasa lebih seru. Membuat kerangka perjalanan atau jadwal acara yang mendetail akan lebih efisien dari sisi budget dan waktu. Kalau dahulu, membuat itinerary ini adalah pekerjaannya para Guide Tour atau Pemandu Wisata. Namun saat ini sangat mudah menemukan itinerary objek wisata. Selain memanfaatkan fitur Google Maps, kita juga bisa melihat reviewnya di situs-situs wisata. Apalagi untuk menemukan spot foto yang bagus, perlu dicatat sebelum berangkat agar nantinya sepulang dari berlibur, tidak merasa kesal karena tak sempat mendokumentasikannya. 
 
Berikut contoh itinerary perjalanan keluargaku tahun 2020 lalu, saat kami berkunjung ke Balige :

 
 
3. Menulis Daftar Bawaan 
Sering kali saat bepergian, kita merasa membawa begitu banyak barang. Padahal tanpa barang-barang tersebut, kita masih bisa berlibur dengan tenang. Pengalamanku sendiri, saat liburan, aku sering kali membawa begitu banyak outfit. Kenyataannya saking mengejar harus kesana-kemari, aku tak sempat berganti bermacam-macam outfit yang sudah kubawa. Akibatnya bawaan sangat berat dan membuatku jadi sangat kelelahan karena harus mengangkut tas begitu banyak. Tentunya dengan membuat daftar bawaan ini kita jadi lebih bijak menentukan mana yang penting dan tidak penting. Ingat, kalau bepergian biasanya kita juga pasti ingin membeli oleh-oleh sebelum pulang. Karenanya pastikan masih ada ruang di tas kita untuk membawa oleh-oleh itu.
 
4. Memutuskan Akan Pergi dengan Siapa
Menjadi Solo Traveller memang menyenangkan, karena tak harus repot-repot beradu ide dan argumen dengan orang lain. Cukup menikmati perjalanan sendiri dan bisa mengikuti kata hati. Beda cerita jika kita pergi dengan pasangan atau keluarga, maka semua variabel akan berubah. Besar taksiran biaya, lokasi favorit, hingga akomodasi apa yang akan digunakan juga bergantung pada siapa partner bepergian kita. Misal, jika membawa keluarga besar tentunya akan lebih hemat jika menyewa Homestay atau Villa dibanding menginap di hotel. Atau apakah kita akan mampir di pantai yang terkenal begitu romantis jika berpergian membawa anak kecil?
 
5. Selalu Buat Rencana Cadangan
Saat berlibur, kita tak bisa sepenuhnya berharap bahwa impian kita akan sama dengan kenyataan di lapangan. Bisa saja saat sudah berkhayal akan berjemur di pantai cantik, tahu-tahu cuaca sedang badai dan pantai terpaksa ditutup. Kita pun meringkuk bosan seharian di kamar hotel. Liburan jadi kacau. Pentingnya membuat itinerary cadangan ini untuk menemukan spot-spot bagus yang barangkali sempat untuk disinggahi (bila jadwal lain terhalang).
 
Sebaik apapun rencana perjalanan impian disusun, jika tidak jadi berlibur, rencana hanya jadi rencana. Nah, untuk yang satu ini aku hanya bisa berdoa semoga segala impian yang dicita-citakan bisa tercapai. Selamat menyusun sketsa liburan yang indah!

Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz

6 comments

  1. Senang sekali punya tempat impian untuk didatangi. Kalau kamu paling ingin berwisata kemana?

    ReplyDelete
  2. Suer deh bu, aku baru tau klo perjalanan Balige-Siantar bisa sekaligus tripnya. Seru juga itu bu, makasih ya sudah berbagi itinerarynya jadi pengen kucoba juga

    ReplyDelete
  3. Jadi kangen ke kuala simpang.terakhir waktu mamak belum struk

    ReplyDelete
  4. Pastinya bisa mewujudkan impian liburan ke kampung suami nih bareng Adib. Memang namanya perjalanan pasti tetap harus disiapkan segala sesuatunya ya,Kina. Setuju banget dengan daftar hal-hal yang perlu disiapkan sebelum liburan nih.

    ReplyDelete
  5. Thanyou kak udah share tipstips nya disini. Karena sering bingung juga, apalagi yang kurang.

    ReplyDelete
  6. Hikss....maaf. Awal baca aku jadi pengen ke desa suaminya kak, kayaknya adem dan tenang ya. Tapi selanjutnya jadi ikutan mewek gara-gara impian yang sudah dirancang malah batal pergi bertiga.
    Mudah-mudaban kakak dan si kecil bisa mewujudkan untuk pulang kampung bersilaturahmi dengan keluarga di jawa ya kak. Amin

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital