Lima Tradisi Berlebaran Yang Sulit Ditinggalkan


#SakinahMenulis-Merayakan hari raya Idul Fitri setelah berpuasa sebulan penuh, menjadi kegembiraan tersendiri bagi kaum muslimin. Hari Raya dimaknai sebagai puncak kemenangan, selebrasi keberhasilan melawan hawa nafsu selama Ramadhan. Lebih dari itu, hari lebaran juga dekat dengan berbagai tradisi seperti mulai dari bermaafan, berbagi dan bersilaturahim. Sebagai muslimah yang besar dan lahir di Indonesia, ada beberapa kebiasaan masyarakat kita yang sudah menjadi tradisi wajib setiap merayakan 1 Syawal. Berikut catatanku :

1. Amplop THR
Berbagi dan besedekah adalah kewajiban setiap muslim. Namun di negara kita, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi kwajiban setiap perusahaan. Bahkan ada Undang-Undang Ketenagakerjaan yang melindunginya yaitu Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. Karena itu, tradisi berbagi THR ini tidak akan bisa ditinggalkan. Apalagi, setelah mendapat THR dari kantor/instansi/perusahaan tempat kita bekerja, masih ada lagi amplop-amplop kecil untuk anak-anak, keponakan, tetangga, rekan bisnis, dll. (Ingin Tahu Caranya Dapat THR Tanpa Harus Kerja di Kantor? Baca di sini)

2. Kue Kering
Tentu saja, Nastar, Putri Salju, Kastengel, dkk merajai setiap meja tamu. Tanpa memandang status sosial, suku, adat istiadat, provinsi dan budaya, berbagai kue kering ini selalu menjadi kudapan wajib yang muncul di hari lebaran. Karena kehadirannya ada dimana-mana dan peminatnya juga ada dimana-mana, secara otomatis, tradisi kue kering ini akan selalu lestari di nusantara.

3. Ketupat
Mau itu ketupat pulut (ketan) atau Ketupat lontong, dimana-mana selalu ada. Nasi kenyal terbungkus daun nyiur ini memang legendaris kemunculannya. Sampai-sampai ada yang bilang, puasa tak perlu dihitung sudah tanggal berapa. Bila di pasar sudah ramai orang menjual sarang ketupat, maka berarti esoknya kita lebaran. Demikian jokes tentang ketupat ini. Tak salah, selama beras masih menjadi bahan pangan di Indonesia, selama itu pula kita bisa menyantap hidangan ketupat.

4. Sirup dan Kacang Tojin
Bagai terlahir berjodoh, sepasang minuman dan makanan ini terhidang selalu di atas meja. Jika di Medan, paling ternama sirup Kurnia, Sarang Tawon, dan Markisa Juice Pohon Pinang. 3 Brand lokal yang sudah Go Internasional ini selalu menghiasi meja tamu dengan warna khas masing-masing. Tak lupa di dalam stoples kaca, kacang tanah goreng berbumbu bawang putih (kacang tojin) sudah tersaji. Paling nikmat jika sirupnya dingin, rasa kacang yang gurih rapuh bersatu dengan segar dan manis sirup. Hm, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa pun akan selalu menyerbu. Nggak seru kalau nggak ada

5. Baju Baru
Bukan hanya anak-anak ya, pastinya segala usia ingin tampak fresh dan ciamik di hari suka cita. Tradisi ini semakin dikuatkan oleh menjamurnya sentra UKM dan makin mudah transaksi berbelanja di negara kita. Mau cash atau cashless juga bisa. Karenanya jangan heran, mulai dari nenek hingga cucu, bangga berbaju baru di hari yang fitri. (Mau tahu cerita soal baju lebaran? Baca di sini aja)

Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz

2 comments

  1. Terima kasih sudah mampir dan memberi komentar di blog saya. Blog walking siap meluncur!

    ReplyDelete
  2. Ketupat dan THR itu wajib, kalau tak ada serasa ada yang kurang ya. hehe

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital