Nestlé LACTOGROW Bagikan Tips Mengasuh Anak Sehat dan Bahagia untuk Orangtua Millenial


#SakinahMenulis-"Anak pintar saja tidak cukup, tapi juga harus bahagia!" demikian ujar Psikolog Elizabeth Sentosa MPsi Psi SPF ACC, saat memberikan materinya dalam Workshop Parenting yang digelar Nestlé LACTOGROW di Junction Cafe Medan, Rabu (07/08/2019). Hadir bersamanya, dua pemateri lainnya yakni Dokter Spesialis Anak Dr dr Ariani Dewi Widodo Sp A(K) dan Brand Executive Nestlé LACTOGROW Pramudita Sarastri.

Dalam workshop yang kuikuti bersama para Blogger yang sudah jadi Orangtua, tema "Grow Happy Parenting : Happy from the Inside Out" ini amat sangat penting. Pasalnya, saat ini berapa banyak kasus anak berprestasi yang ujung-ujungnya malah frustasi. Atau kita bisa menyaksikan banyak Tokoh yang beken dalam dunia akademis, namun masih berkelakukan minus. Kesemua ini ternyata ada kaitannya dengan kebahagiaan di masa kecil, hingga faktor nutrisi yang membantu tumbuh kembangnya secara optimal. 

Fakta MKS dan Urusan Perut
MKS alias Masa Kecil Suram ternyata bukan cuma sekedar bercanda ya. Aku baru tahu saat mendengar paparan dari Psikolog Elizabeth yang sering disapa Maam Lizzy ini, bahwa menciptakan masa kecil yang indah dan bahagia itu punya pengaruh besar untuk kehidupan anak setelah dewasa. Mengapa? Karena ternyata, kebahagiaan adalah modal dasar manusia untuk bersosialisasi. Bayangkan, dengan membangun masa kecil yang bahagia anak dapat merasakan empati dan peduli dengan lingkungannya. Kebahagiaan yang dirasakan semasa usia anak-anak tentu menjadi kenangan yang indah dan terbawa ke masa dewasanya, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan.

Psikolog Elizabeth Sentosa MPsi Psi SPF ACC
Maam Lizzy memberikan 4 alasan mengapa anak perlu diasuh dengan bahagia. Salah satunya dengan melengkapi kebutuhan gizi dan emosi anak. Ini yang masih sulit, terutama menangani anak yang lahir di era instanisasi ini. Segalanya ingin dibuat praktis dan mudah, padahal membesarkan dan mengasuh tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Butuh proses bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Ini juga yang disebut Maam Lizzy sebagai 'masa investasi' bagi Orangtua Millenial untuk benar-benar terlibat dalam tumbuh kembang anak. Tidak boleh asal makan, asal kenyang atau asal anak tenang. "Kunci pengasuhan Grow Happy ini kembali lagi ke Orangtuanya, apakah Ortu happy selama bersama anak, atau malah hanya membagikan emosi negatif ke anak seperti mengeluh, mengomel, berteriak, hingga marah. Emosi negatif ini berbahaya, sebab jika terus menerus bertumpuk dalam diri anak, suatu saat ketika dewasa, anak akan punya masalah dengan kematangan emosinya. Misalnya orang dewasa yang ketika marah tidak punya kontrol diri, atau sering gagal menjalin hubungan sosial," jelas Maam Lizzy.

Grow Happy
Cara mempraktekkan perilaku positif ini sebenarnya mudah dibiasakan. Tiga ucapan "Terima Kasih", "Maaf", serta "Saya bersyukur" sangat baik mendorong emosi positif anak sehingga anak merasa berharga. "Orangtua rutinlah menghabiskan waktu dengan anak. Bukan hanya bertanya anak main apa, tapi ikutlah bersamanya bermain. Dari sana, nanti Orangtua bisa membangun kedekatan dengan anak. Olahraga atau makan bersama bisa membangun kedekatan psikologis dengan anak," paparnya.

Soal urusan perut ataupun pelengkap kebutuhan gizi ini juga tidak main-main. Kita sendiri maklum lah ya, namanya zaman serba instan, kita inginnya makanan yang mudah dan gak pakai ribet. Namun ternyata 'asal kenyang' itu pantang sekali. Karena kebutuhan asupan nutrisi semasa usia anak, berdampak besar untuk masa depannya. Hal ini diterangkan oleh dr Ariani Dewi dalam materinya tentang "Kesehatan Saluran Cerna Anak". Dokter Ariani menjelaskan soal fakta-fakta saluran cerna anak yang kadang kita abaikan. Seperti misalkan, memberi makanan yang bervariasi berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan cerna anak.

Dokter Spesialis Anak Dr dr Ariani Dewi Widodo Sp A(K)
"Makanan yang diberikan harus punya nilai gizi. Dalam saluran cerna anak, dibutuhkan juga probiotik agar nutrisi dapat terserap lebih baik. Probiotik ini bisa didapat dari makanan olahan seperti tempe, keju, tape, yoghurt, dan lain-lain. Namun belum tentu semua anak siap mengonsumsinya. Dari sekian banyak probiotik, Lactobacillus reuteri adalah salah satu jenisnya yang teruji aman dan bermanfaat bagi tubuh manusia, terutama anak-anak yang saluran pencernaannya masih bertumbuh," sebut dr Ariani.

Menyitir statement Hipocrates, seorang filsuf Yunani yang mengatakan semua penyakit bermula dari usus, dr Ariani mengamininya dengan fakta bahwa 60-70% sel daya tahan tubuh itu berada di usus (saluran pencernaan). Wajar, bila sudah terkena gangguan pencernaan, organ tubuh lainnya pun bisa terganggu. Aku termasuk juga yang cocok-cocokan dengan makanan probiotik ini. Misalnya tape, kadang mengonsumsi tape malah membuatku mules dan perut terasa kembung. Karena itu, probiotik yang dikonsumsi, terlebih untuk gizi anak, haruslah yang teruji secara klinis dan punya manfaat besar seperti Lactobacillus reuteri yang terkandung dalam produk susu Nestlé LACTOGROW.

Brand Executive Nestlé LACTOGROW Pramudita Sarastri
Ibu Pramudita Sarastri selaku Brand Executive Nestlé LACTOGROW menegaskan komitmennya membangun konsep 'Grow Happy Parenting' ini. "Nestlé LACTOGROW turut mendukung tumbuh kembang anak Indonesia dengan menghadirkan susu yang diperkaya kalsium, 12 vitamin, minyak ikan, 7 mineral dan omega 3 dan 6, serta mengandung probiotik Lactobacillus reuteri. Kami percaya, dengan pemenuhan gizi dan pengasuhan mengembangkan kematangan emosi anak, anak bisa tubuh dengan bahagia dari dalam ke luar," pungkasnya.

Adanya workshop yang digelar bergiliran di 8 kota se-Indonesia ini menekankan pada pentingnya kebahagiaan keluarga dengan menjaga kesehatan saluran cerna. Ingat, dimana ada perut yang sehat, di sana ada tawa bahagia. Mari komitmen jadi Orangtua yang mengasuh anak dengan bahagia!

Saya dan para Blogger di Medan, mohon maaf fotonya kepotong :')

Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz

11 comments

  1. Terima kasih telah mampir dan memberi komentar di blog saya. Blog walking siap meluncur!

    ReplyDelete
  2. Wow, menarik sekali acaranya, Kaka... Terutama Tips for Parents ya, diingatkan kembali sm para pakar bagaimana mendukung tum-kem anak dg bahagia, Grow Happy yaa Happy Parents.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kakak. Rasanya seperti dibuka mata ini soal Grow Happy ya kak. Happy mother raise happy kids benar adanya. Tapi agar anak bahagia, harus cukup gizi dulu. Kita banyak peer..hehe

      Delete
  3. Waduuuh bener nih. Ternyata MKS itu fakta adanya ya mba kinah.
    Jadi ortu emang gak sekedar punya anak. Tapi kudu rajin, update ilmu dan rajin memfasilitasi anak-anak biar grow up maksimal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kakak, harus update menghadapi generasi zaman now. Siap mental dan tenaga ya kakak, yang penting tetap semangat berbuat terbaik. Jika satu-satu muncul hasilnya, kerja keras terbayar sudah 😍😘

      Delete
  4. Terimakasih ya mba Kina sudah mengundang kita-kita..
    Sukses terus ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama dong Mom. Acaranya keren ya mom, jadi belajar lagi kita semua. Aku paling setuju soal Bento itu loh mom. Mengemas makanan jd cantik supaya efek psikologisnya menyenangkan saat mau makan. Duh, aku belum bisa bikin makanan cantik soalnya hikshiks

      Delete
  5. Jangan lupa juga asupan yang sehat, membuat perut yang sehat ya kak...

    Apalagi kalo perut sudah sehat, anak juga jadi ceria.
    Anak yang ceria jadi anak pintar.
    Keren deh paparannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kak. Dari perut ke otak dan prilaku ya kak. Rupanya tagline "Lo rese kalo lagi laper" itu benar adanya. Hm, jadi agak tenang setelah tahu kebutuhan gizi pencernaan anak makin lengkap dengan Susu Nestle Lactogrow. Mantap ya kak

      Delete
  6. Hidup praktis yg berlebihan juga gak baik ya Kina apalagi dah punya anak huhu ortu harus lebih rajin

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital