Wangi Seharian dengan Zada Parfume Medan, Fragrance is Ours


#SakinahMenulis-Setiap kenangan punya aromanya tersendiri. Tak percaya, coba deh sesekali mengingat 1 kejadian berdasarkan aroma yang terhirup. Misalnya, aroma citrus yang mengingatkan kita dengan ruang tunggu di Bandara. Aroma bunga kamboja yang mengingatkan kita dengan kuburan, aroma lavender untuk lotion anti nyamuk, atau juga aroma-aroma lain yang menghubungkan kita dengan kejadian-kejadian dalam hidup. Kekuatan aroma ini bisa menciptakan memori tersendiri sehingga menimbulkan rasa senang, sedih, lucu, sampai ke rindu, ekh.. Jangan baper lho.. Hahaha

Baru-baru ini saya dikenalkan satu merk parfum terbaru dari Medan, namanya Zada Parfume. Dengan taglinenya, "Fragrance is Ours", si Zada ini mengingatkan saya dengan fakta bahwa kita (manusia) ditandai dengan aroma khas masing-masing. Karena itu, dalam postingan kali ini saya mau cerita sedikit soal pengalaman pertama kali memakai produk parfum buatan anak negeri bernama Zada Parfume.


Terus terang, saya termasuk orang yang tak begitu peduli dengan urusan wewangian. Jika ada parfum ya dipakai, kalau lagi kehabisan ya sudah tidak apa-apa. Selama masih dalam batas bersih dan tidak bau keringat atau lain-lain, saya pikir tidak masalah. Namun ternyata tidak, keharuman juga bagian dari aspek penampilan, apalagi buat yang sudah menikah. Hmm... perlu banget tampil rapi dan wangi di saat bersama suami.

Karena penasaran dengan wanginya itu, saya akhirnya tertarik membeli Zada Parfume. Parfum yang dikemas premium dengan botol kaca ini ternyata harganya pun terjangkau yaitu Rp.60.000,-. Dibilang murah ya enggak, mahal juga enggak, alias kompetitif. Pas dong buat anggaran kecantikan anak sekolah, mahasiswa atau ibu RT yang pengeluarannya banyak ya. Hehehe. Namun dibanding produk parfum lain yang kandungan alkoholnya terbilang setara, produk ini termasuk sangat ekonomis. Asyiknya, Zada Parfume punya campuran khusus yang bukan seperti campuran parfum-parfum refill yang banyak di pasaran. Jadi wanginya elegan dan khas, bukan wangi semerbak ala 'Biduan Kibot' yang bikin hidung megap-megap ya Gaes, wkwk..



Waktu pertama kali coba, saya naksir berat sama Rafi Ahmad. Namun dilarang sama suami, (mungkin karena dia jeles kali ya, halah!), jadi saya beli yang wangi Amor. Tapi huh, ternyata dia melarang karena mau pakai yang wangi itu. Trik yang sangat sewenang-wenang, Pak Suami. Namun tak masalah, sebab Zada Parfume menghadirkan 103 aroma yang bisa dipilih sesuai passion kita. Kalau kata teman saya yang hobi koleksi parfum, dia bilang secara tampilan dan aroma, Zada Parfume ini amat recomended. Apalagi dengan desain botol yang simpel, ramping dan isian 33 ml, sudah pas diselipkan di tote bag atau dompet. Gampang dibawa dan cakep dipajang di meja rias atau meja kerja. 



Soal wangi, Zada Parfume ini lumayan tahan sampai 8 jam lebih Gaes. Saya tahu waktu coba semprotkan di bawah kulit seperti yang disarankan para ahli-ahli parfum itu, beberapa spot penting di tubuh seperti bawah telinga, leher, dan pergelangan tangan. Hasilnya, wangi lembut dan segar menyertai aktivitas. Badan segar, pikiran pun bugar. Ayo, kalau kamu ingin diingat dengan aroma apa? Ceritain pengalamanmu milih parfum ya di sini!



Salam wangi-wangi dari Zada Parfume, penasaran kepoin Instagramnya  di akun @RumahWangi_Zada, atau Whatsapp ke Zada 0812-6922-6976 untuk beli dan tanya-tanya gimana caranya jadi reseller ya, biar dompet ikut wangi. Uhuy!

Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz

3 comments

  1. Terima kasih telah mampir dan memberi komentar di blog saya. Blogwalking siap meluncur!

    ReplyDelete
  2. zada parfum emang yahud kak .tahan lama . aku make dari mei 2019 apalagi ambil yg wanginya keras, diaplikasikan d ruangan tertutup , bisa dr pagi smpe sore baru ilang kk �� harganya juga terjangkau lah seperti parfum2 yang beredar. tapi aku paling suka dia gk panas d kulit . karena aku suka makainya dibadan juga hoho jadi wanginya doble luar dalam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah nggak nyangka dapat testi langsung dari Cust Zada Parfume nih. Iyak bener gak panas dan wanginya enak ya, hihihi.. kalau aku makenya pas malam mau bobo, ehh sampai pagi bangun masih wangi. Yeyeye, yang udah jadi istri tahulah rasanya bangun pagi tapi masih wangi, hohoho..

      Delete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital