Review Drama Korea Search WWW

#SakinahMenulis-Sebagai produk dunia modern, internet menjadi tren global yang terus berkembang. Search WWW, salah satu drama yang mengangkat isu ini dengan menampilkan tiga sosok wanita karir yang independen. Mereka adalah Bae Ta-mi, Cha Hyeon dan Song Ga-kyeong. Ketiganya punya misi tersendiri untuk menyelamatkan pekerjaannya di dua perusahaan portal website pencari (search engine) bernama Unicon dan Barro.

Judul     : Search WWW

Genre     : Melodrama - Romance - Profession

Pemain    : Im Soo-jung (sebagai Bae Ta-mi), Lee Da-hee (sebagai Cha Hyeon/Scarlett), Jeon Hye-jin (sebagai Song Ga-kyeong), Jang Ki-yong (sebagai Park Morgan). Baca juga drama Jang Ki Yong dan Jang Na-ra

Negara/Tahun Launching : Korea Selatan, 2019

Sutradara              : Jung Ji-hyun, Kwon Young-il

Penulis Naskah     : Kwon Do-eun

Episode                : 16 Eps 

Skor 1-5               : 2 Bintang ⭐⭐

Synopsis : Kisah dibawakan oleh Bae Ta-mi, seorang wanita pekerja keras dari perusahaan Unicon. Sialnya, dia terseret kasus yang menjebaknya untuk bertanggung jawab atas apa yang tidak dilakukannya. Karena masalah itu melibatkan politikus, Ta-mi sengaja disalahkan hingga dibawa ke pengadilan. Ternyata otak pelaku yang menudingnya adalah atasannya yang juga sahabatnya sendiri, Song Ga-kyeong. Ta-mi dan Ga-kyeong yang dulu bersama-sama membesarkan Unicon, namun karena keserakahan keluarga mertua Ga-kyeong, dia memilih untuk mematikan karir Ta-mi.

Di sisi lain, kompetitor Unicon, Brian sebagai CEO Barro, sangat menantikan kerjasama dengan Ta-mi. Meski berada di posisi kedua, namun iklim bekerja di Barro sangat jauh berbeda dengan Unicon. Di perusahaan yang dipimpin Brian ini punya konsep bekerja yang santai namun tepat sasaran. Mereka bebas memanggil nama tanpa sebutan gelar, hal itu tentunya membuat Ta-mi semakin yakin untuk bekerja di Barro. Sementara itu, wakil Brian, Cha Hyeon yang dulunya sangat membenci Ta-mi kini terpaksa bekerja sama dengan mantan musuhnya sendiri. Didukung Brian dan Cha Hyeon, Ta-mi mulai membawa Barro naik melampaui Unicon.

Ingat saat Ta-mi baru saja dicampakkan Unicon, dia mengalami cinta satu malam dengan seorang pria asing. Karena keasyikan ngobrol dan minum-minum, Ta-mi sampai lupa menanyakan nama pria yang tidur dengannya (ini sih parah banget). Dia tak menyangka, Park Morgan (seorang mahasiswa yang sedang mengembangkan Start Upnya) bakal mencari Ta-mi kembali dan terus mengejarnya.

Search WWW, Ketika Hidup Berlari Secepat Jari Menekan 'Enter'

Setiap karya pasti punya gagasan tersendiri yang ingin diketengahkan. Dalam drama ini, boleh dikatakan mengusung isu feminisme dimana perempuan menjadi setara dan independen dengan kompetensi dan kapasitasnya masing-masing. Mengetengahkan isu 'Wanita Bekerja', saya menilai drama ini dirasa terlalu ambisius membangun citra perempuan kota yang hidup untuk karir. Istilah kita sih, dipaksa kebarat-baratan.

Sejujurnya, di awal-awal menonton ini saya berekspektasi drama ini bakal jadi sangat keren karena diperankan tiga wanita cantik yang punya karakter sendiri. Lingkungan kantor yang mewah, serta cara Sutradara menampilkan situasi perusahaan mesin pencari, sudah cukup baik. Namun kesemua elemen itu tidak dapat berjalan tanpa ada jalan cerita yang jelas. Jalan cerita yang jelas tampak dari bagaimana karakter utama membawakan perannya.

Bae Ta-mi memang cantik, tapi sayangnya dia tak bisa membuat penonton simpatik. Caranya memperlakukan dan menyia-nyiakan kasih sayang Park Morgan di awal cerita, seolah ingin menegaskan wewenang "Wanita di Atas Pria". Kesetaraan yang harusnya muncul menjadi tumpang tindih dengan kenyataan bahwa ketiga wanita ini Ta-mi, Cha Hyeon, dan Ga-kyeong sebenarnya tak membutuhkan sosok lelaki. Wanita bisa tumbuh dan bertahan dengan dirinya sendiri. Gagasan yang bagus, namun menurut saya terlalu dilebih-lebihkan. 

Akhir cerita ditutup dengan baik, tapi sayangnya saya tak bisa menambah jumlah bintang. Banyak part dalam film ini yang membuat saya harus skip-skip-skip karena malas menonton konflik batin Ta-mi yang berputar-putar. Konflik yang seharusnya bisa diselesaikan dengan jalan cerita. 

Nilai Plus : Temanya sangat segar dan menarik. Para pemain yang good looking dan menyegarkan. Oh ya, OST lagu Milky Way sangat cocok untuk profil Park Morgan.

Nilai Minus : Sebaiknya drama ini tidak mengambil episode yang terlalu panjang atau menambah konflik baru sehingga tidak terasa seperti kekeringan ide. Ekpektasi saya hancur di pertengahan cerita, namun karena penasaran akhir dari kisah cinta Park Morgan, maka saya tetap selesaikan drama ini. Saran saya, menontonnya jangan marathon. Bisa lelah.

Demikian pendapat saya tentang drama ini. Kalau ada perbedaan pendapat mohon dimaklumi  ya, karena kita menonton pakai kuota internet masing-masing, hehehe😁

Ditulis oleh : Sakinah Annisa Mariz

3 comments

  1. Terima kasih sudah mampir dan beri komentar, but please do not ever add backlink in this post. You can write the text without url. Thanks.

    ReplyDelete
  2. Ini cewek-cweknya idaman saya, karakternya beda2 tapi khas, saya nonton ini belum tamat krn capek juga nonton ceritanya muter terus

    ReplyDelete

Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Terima kasih.

Literasi Digital